pandangan alquran tentang penyaliban nabi isa alaihissalam adalah

NILAITOLERANSI DALAM AYAT TENTANG PENYALIBAN ISA DALAM AL-QUR'AN (Studi penafsiran Kontekstual Abdullah Saeed) SKRIPSI . Diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam . Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta . Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar . Sarjana Agama (S.Ag) Disusun oleh: FAHMI SUBHAN HASANI NIM Kesimpulannya gelar Al Masih pada Nabi Isa memiliki konotasi yang baik, sedangkan gelar al Masih pada Dajjal berkonotasi buruk. Menurut Abu Ubaidah kata Al Masih dikaitkan dengan Dajjal artinya sifat yang buruk, buta mata, demikian menurut Abu Ubaidah. Kata Dajjal itu sendiri memiliki arti menarik, menyeret, pendusta, pemalsu, atau seorang manusiatentang ke esaan Allah, sedangkan dia adalah utusan Allah, tetapi banyak juga para pengikutnya yang menganggap Isa al-Masih adalah Tuhan. Dibawah ini merupakan gambaran persamaan dan perbedaan Isa al-Masih menurut masing-masing kitab. A. Persamaan al-Qur'an dan Injil tentang Isa al-Masih 9 Al -Qur'an, 2( alBaqarah ): 79. AlQuran terdiri dari 114 surat yang disusun berdasarkan panjang suratnya. Al Quran Pandangan Alquran Tentang Penyaliban Nabi Isa AS Alquran merupakan kitab suci umat Islam yang diatur oleh Allah SWT. Alquran mengandung berbagai macam informasi mengenai para nabi dan rasul, termasuk Nabi Isa AS. Salah satu informasi yang terkandung AlQuran Juz 9 dan Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia Al Quran adalah kitab suci yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW sebagai wahyu. Al Quran terbagi menjadi 30 juz atau bagian, dan salah satu bagian tersebut adalah juz 9. Juz 18 dari Al-Quran: Surat Apa Saja yang Terdapat di Al-Quran adalah kitab suci bagi umat Islam. Di Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Asideway. Ketika mengadakan riset, kita selalu mencari informasi dari beberapa sumber, bukan hanya satu. Alasannya, agar kita tahu dengan pasti bahwa fakta-fakta itu benar. Hampir setiap Muslim percaya Isa tidak wafat. Mereka meyakininya hanya karena satu ayat Al-Quran tentang penyaliban Isa, yaitu Surat 4157. Benarkah penjelasan penyaliban Isa menurut Al-Quran? Namun, penyaliban Isa adalah kepercayaan sangat penting bagi umat Nasrani dari awalnya. Karena Injil mengatakan demikian empat kali dan ada kaitan dengan pengampunan dosa manusia. Mungkin Anda pernah coba menghapus dosanya tetapi belum berhasil. Mari, kita melihat apa yang Surat An-Nisa 157 katakan tentang penyaliban dalam Al-Quran dan bagaimana cara menghapus dosa kita. Penyaliban Isa Dalam Al-Quran Kelihatannya, penyaliban Isa menurut Al-Quran Surat 4157 mengatakan bahwa penyaliban adalah kebohongan. “Sesungguhnya Kami [orang Yahudi] telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,’ padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh ialah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka . . .” Qs 4157. Dari ayat ini orang islam berpendapat, Isa tidak disalib dalam Al-Quran. Surat 4157 juga mengatakan bahwa orang-orang Yahudi mengaku bahwa mereka membunuh Isa. Fakta sejarah memang setuju. Prajurit Romawi adalah orang yang membunuh Isa. Pada saat itu, orang Yahudi berada di bawah kepemimpinan Romawi. Sehingga segala bentuk hukuman merupakan bagian dari keputusan Kaisar Romawi. Mengenal Prajurit Romawi Penyaliban adalah salah satu hukuman di Pemerintahan Romawi. Para prajurit Romawi adalah orang-orang yang biasanya mengeksekusi penyaliban. Karena ini merupakan bagian dari pekerjaan mereka, maka memastikan kematian dalam proses penyaliban menjadi sangat mudah bagi mereka. “Ketika mereka sampai kepada Yesus [Isa] dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air” Injil, Rasul Besar Yohanes 1933-34. Jadi, Al-Quran mengatakan benar bahwa orang Yahudi tidak menyalibkan Isa Al-Masih. Tetapi, apakah berarti Isa tidak wafat? Banyak Orang Bersaksi akan Penyaliban Isa Isa adalah bagian penting dari sejarah. Ia hidup di dunia dan banyak orang melihat bahkan berinteraksi dengan-Nya. Pada saat penyaliban-Nya, banyak orang yang menyaksikan. Para rasul yang mengikuti-Nya, Maryam, orang-orang Yahudi dan prajurit Romawi. Hampir semua sejarawan, bahkan banyak yang tidak percaya ketuhanan Isa pun, mengakui kebenaran penyaliban Isa. Mereka tidak dapat membantah karena memang merupakan kebenaran. Jadi, faktanya adalah Isa wafat. Lalu, mengapa kematian Isa ini sangat penting? Tujuan Penyaliban Isa Manusia selalu mencari cara agar tidak binasa dalam murka Allah akan dosa. Salah satu cara yang pernah ada adalah mempersembahkan korban penebusan jiwa secara berulang-ulang. Karena sekali saja tidak cukup untuk menghapuskan seluruh dosa. Allah tetap harus menghukum dosa karena Ia membenci dosa. Namun, Ia juga mengasihi manusia. Kematian Isa di kayu salib menunjukkan keadilan dan kasih Allah. Kematian Isa adalah sekali untuk selamanya. Jika Isa tidak wafat, tidak ada ampunan atas dosa. Namun, karena Isa sudah wafat, setiap dosa kita di masa lalu, kini, dan masa depan dapat dibersihkan. Allah akan mengampuni semua dosa Anda jika Anda mau percaya kepada-Nya. Anda tidak harus khawatir lagi. Maukah Anda percaya pada kematian-Nya dan menerima keselamatan ini? [Staf Isa dan Al-Quran – Untuk masukan atau pertanyaan mengenai artikel ini, silakan mengirim email kepada Staff Isa dan Al-Quran.] Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut Setujukah Anda nabi Isa disalib menurut Al-Quran adalah kebohongan orang-orang Yahudi? Mengapa? Bagaimana cara yang Saudara pakai untuk menghapus dosa dalam hati? Apakah sudah berhasil? Jelaskan jawabannya. Menurut Saudara siapakah orang-orang yang layak menerima keselamatan? Mengapa? Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Artikel Terkait Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel “Penyaliban Isa Menurut Al-Quran Surah 4157” Jika Anda berminat, silakan klik pada link-link berikut Bukti-Bukti Kematian Isa Al-Masih di Salib Ulama Islam Bukan Isa Al-Masih Yang Disalibkan Ar Rahman – Keselamatan Akibat Amal Atau Anugerah? Video Empat Bukti Kematian Isa Al-Masih di Salib Mengapa Umat Nasrani Percaya Isa Wafat? Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.” Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “Penyaliban Isa Menurut Al-Quran Surah 4157”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. Atau SMS/WA ke 081281000718. Allah subhanahu wata’ala berfirman artinya “Dan karena ucapan mereka orang-orang Yahudi Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah. Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh ialah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang pembunuhan Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak pula yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi yang sebenarnya, Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” An-Nisa’ 157-158 Para pembaca, sangatlah pantas jika orang-orang Yahudi adalah sekelompok manusia yang dilaknat dan dimurkai oleh Allah subhanahu wata’ala. Perangainya yang licik dan perilakunya yang jahat menjadikan mereka sebagai umat yang hina dan rendah. Banyak ayat Al-Qur’an yang telah menjelaskan tentang watak dan sepak terjang Yahudi yang tercela ini. Di antara kejahatan yang pernah dilakukan oleh orang-orang Yahudi adalah upaya pembunuhan terhadap salah satu nabi utusan Allah subhanahu wata’ala yang mulia, yaitu Isa Al-Masih bin Maryam alaihissalam, setelah sebelumnya mereka dengki kepada beliau, mendustakan, dan tidak mau beriman kepada beliau. Begitulah Yahudi, membunuh nabi merupakan sifat dan kebiasaan mereka sejak dahulu. Kalau para nabi saja mereka bunuh, maka tentu menumpahkan darah kaum muslimin secara umum merupakan perbuatan yang lebih ringan lagi bagi mereka. Sehingga tidaklah mengherankan jika kemudian orang-orang Yahudi di masa kini dengan mudahnya melakukan pembantaian terhadap saudara-saudara kita kaum muslimin di Palestina dan di negeri-negeri lainnya. Orang-orang Yahudi mengklaim telah berhasil membunuh Nabi Isa alaihissalam. Namun ayat 157 surah An-Nisa’ ini membantah pengakuan mereka itu. Allah subhanahu wata’ala menjaga dan melindungi Nabi Isa alaihissalam dari makar jahat mereka. Allah subhanahu wata’ala tidak membiarkan jiwa dan darah Nabi-Nya yang suci itu terkotori oleh tangan-tangan najis orang-orang Yahudi. Peristiwa Penyaliban Itu Dalam tafsirnya, al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah menyebutkan bahwa di antara kisah mengenai orang-­orang Yahudi -semoga laknat Allah subhanahu wata’ala, kemurkaan, kemarahan, dan adzab-Nya selalu menimpa mereka- adalah tatkala Allah subhanahu wata’ala mengutus Isa bin Maryam alaihissalamdengan membawa bukti-­bukti kebenaran risalah-Nya yang nyata dan petunjuk, mereka orang-orang Yahudi dengki kepadanya karena beliau telah dikaruniai oleh Allah subhanahu wata’ala berupa risalah kenabian dan berbagai mukjizat yang nyata. Di antara mukjizatnya adalah dapat menyembuhkan orang yang buta dan orang yang terkena penyakit sopak penyakit belang pada kulit, menghidupkan kembali orang yang telah mati dengan izin Allah subhanahu wata’ala, mampu membuat patung seekor burung dari tanah liat lalu ia meniupnya dan jadilah patung itu burung sungguhan dan dapat terbang dengan disaksikan oleh banyak orang dengan seizin Allah subhanahu wata’ala, serta berbagai mukjizat lainnya sebagai bentuk pemuliaan Allah subhanahu wata’ala tehadap beliau alaihissalam. Berbagai mukjizat tersebut atas kehendak Allah subhanahu wata’ala melalui kedua tangan Nabi Isa alaihissalam. Walaupun demikian, orang-orang Yahudi mendustakan beliau dan menyelisihinya, serta berupaya untuk mengganggunya dengan segenap kemampuan yang mereka miliki. Sehingga hal ini menyebabkan Nabiyullah Isa alaihissalam tidak bisa tinggal dalam satu negeri bersama mereka, namun beliau banyak mengembara, dan ibunya Maryam pun ikut mengembara bersama beliau alaihissalam. Orang-orang Yahudi masih belum puas dengan keadaan ini. Akhirnya mereka pun berusaha menemui Raja Dimasyq Damaskus di masa itu. Raja Dimasyq adalah seorang musyrik penyembah bintang, para pemeluk agamanya dikenal dengan sebutan pemeluk agama Yunani. Ketika orang-orang Yahudi itu sampai kepada raja tersebut, mereka menyampaikan berita dusta kepadanya bahwa di Baitul Maqdis terdapat seorang lelaki yang menebarkan fitnah di tengah-tengah manusia, menyesatkan mereka, dan mengajak mereka agar memberontak kepada raja. Si raja pun murka demi mendengar laporan tersebut. Kemudian ia menulis surat kepada wakilnya kepala daerah yang ada di Baitul Maqdis, memerintahkan agar menangkap lelaki yang dimaksud, lalu menyalibnya, dan meletakkan duri-duri di kepalanya agar tidak mengganggu orang-orang lagi. Ketika surat raja itu sampai kepadanya, ia segera melaksanakan perintah rajanya itu. Lalu ia berangkat bersama sekelompok orang Yahudi menuju sebuah rumah yang di dalamnya terdapat Nabi Isaalaihissalam. Ketika itu, beliau bersama sejumlah sahabatnya, jumlah mereka ada dua belas atau tiga belas orang. Menurut pendapat yang lain adalah tujuh belas orang. Peristiwa tersebut terjadi pada hari Jum’at, sesudah waktu Ashar, yaitu malam Sabtu. Mereka pun mengepung rumah tersebut. Ketika Nabi Isa alaihissalam merasa bahwa mereka pasti dapat memasuki rumah itu atau ia terpaksa keluar rumah dan akhirnya pasti berjumpa dengan mereka, maka ia pun berkata kepada para sahabat­nya, “Siapakah di antara kalian yang bersedia untuk diserupakan dengan diriku? Kelak ia akan menjadi temanku di surga.” Maka ada seorang pemuda yang bersedia untuk itu. Namun Nabi Isa alaihissalam memandang pemuda itu masih terlalu kecil untuk melakukannya. Sehingga ia pun mengulangi permintaannya sebanyak dua atau tiga kali. Tetapi setiap kali ia mengulangi perkataannya, tidak ada seorang pun yang bersedia kecuali pemuda itu. Akhirnya Nabi Isa alaihissalam pun berkata, “Kalau memang demikian, kamulah orangnya.” Maka Allah subhanahu wata’ala menjadikannya mirip seperti Nabi Isa alaihissalam, hingga seolah-olah ia me­mang Nabi Isa alaihissalam sendiri. Lalu terbukalah salah satu bagian dari atap rumah itu, dan Nabi Isa alaihissalam tertimpa rasa kantuk yang sangat hingga ia pun tertidur. Dalam keadaan demikian, Allah subhanahu wata’ala mengangkat beliau alaihissalam menuju langit sebagaimana firman-Nya dalam surah Ali Imran ayat 55. Setelah Nabi Isa ’alaihissalam diangkat ke langit, para sahabatnya keluar. Ketika mereka orang-orang yang hendak menangkap Nabi Isa alaihissalam melihat pemuda yang mirip Nabi Isa alaihissalam itu, mereka menyangka ia adalah Nabi Isa alaihissalam. Pada malam itu juga mereka menangkap dan menyalibnya, serta meletakkan ­duri-duri di kepalanya. Orang-­orang Yahudi menampakkan bahwa merekalah yang telah berhasil menyalib Nabi Isa alaihissalamdan mereka merasa bangga dengan hal ini. Ternyata beberapa kalangan dari orang-­orang Nasrani juga mempercayai hal tersebut bahwa Nabi Isa alaihissalam disalib karena kebodohan dan pendeknya akalnya mereka. Kecuali mereka yang ada di rumah tersebut bersama Nabi Isa Al-Masih alaihissalam, mereka tidak mempercayainya karena menyaksikan sendiri bahwa Nabi Isa alaihissalam diangkat ke langit. Adapun selain dari mereka, semuanya menyangka sebagaimana yang disangka oleh orang-­orang Yahudi, bahwa orang yang disalib itu adalah Isa Al-Masih putra Maryam alaihissalam. Hingga akhirnya mereka pun menyebutkan sebuah mitos bahwa Ibunda Maryam duduk di bawah orang yang disalib itu dan menangisinya. Disebutkan pula bahwa Nabi Isa alaihissalam yang mereka sangka disalib itu bisa berbicara dengan ibundanya itu. Wallahu a’lam. lihat Tafsir Ibnu Katsir Mereka Sendiri Meragukannya Walaupun mereka mengaku telah membunuh dan menyalib Isa Al-Masih alaihissalam, namun sebenarnya mereka sendiri ragu, apakah yang dibunuh dan disalib itu benar-benar Nabi Isa alaihissalamatau bukan. Allah Dzat yang Maha Mengetahui isi hati hamba-Nya menyatakan artinya “Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang pembunuhan Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak pula yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.” An-Nisa’ 157. Kini, Orang-Orang Nasrani Telah Menyimpang dari Ajaran Isa Al–Masih Orang-orang Nasrani yang masih saja mempercayai bahwa Nabi Isa alaihissalam Yesus menurut mereka sudah meninggal dalam keadaan tersalib, maka sungguh mereka telah tertipu. Allah subhanahu wata’ala telah menyelamatkan dan mengangkat beliau ke langit. Dengan kehendak dan kemampuan-Nya, Nabi Isa alaihissalam masih hidup hingga sekarang, dan nanti di akhir zaman, Allah subhanahu wata’alaakan menurunkan beliau kembali ke muka bumi dalam rangka menjalankan syariat Islam sebagaimana yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, menyeru umat manusia untuk menauhidkan Allah subhanahu wata’ala, mengajak mereka agar beribadah dan sujud hanya kepada-Nya, serta menjauhkan mereka dari segala bentuk kesyirikan. Demikianlah sejak awal mula diangkat menjadi rasul, sampai meninggalnya nanti setelah turun ke bumi, Nabi Isa alaihissalam senantiasa mengajak umat manusia agar beribadah hanya kepada Allahsubhanahu wata’ala. Nabi Isa alaihissalam tidak akan pernah rela diibadahi dan dipertuhankan. Nabi Isaalaihissalam tidak pernah mengajak umatnya untuk menyembah beliau dan tidak pula mengajak umatnya agar sujud kepada ibundanya. Allah subhanahu wata’ala berfirman artinya, “Dan ingatlah ketika Allah berfirman “Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia “Jadikanlah aku dan ibuku dua sesembahan selain Allah?” Isa menjawab “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku mengatakannya.” Al-Maidah 116 Kalau Nabi Isa alaihissalam menyaksikan keyakinan dan kehidupan beragama orang-orang Nasrani sekarang, pasti beliau akan mengingkarinya dan akan menyatakan bahwa mereka adalah orang-orang kafir. Allah subhanahu wata’ala berfirman artinya, “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata “Sesungguhnya Allah ialah Al-Masih putra Maryam”, padahal Al-Masih sendiri berkata “Hai Bani Israil, beribadahlah kepada Allah Rabbku dan Rabb kalian semua.” Al-Maidah 72 Allah subhanahu wata’ala juga berfirman artinya, “Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga”, padahal sekali-kali tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali sesembahan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.” Al-Maidah 73 Allah subhanahu wata’ala juga berfirman artinya, “Orang-orang Yahudi berkata “Uzair itu putera Allah” dan orang-orang Nasrani berkata “Al Masih itu putera Allah.” Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka , bagaimana mereka sampai berpaling?” At-Taubah 30 Ketika turun ke muka bumi ini, Nabi Isa alaihissalam akan berjuang bersama kaum muslimin untuk menegakkan syariat Islam dan memerangi kekufuran dan syiar-syiarnya. Beliaulah yang akan membunuh Dajjal, menghancurkan salib yang merupakan simbol kebesaran dan syiar kaum Nasrani, membunuh babi-babi, dan beliau tidak menghendaki apapun dari orang-orang kafir melainkan mereka harus masuk Islam, karena jizyah upeti sudah tidak berlaku lagi. Hal ini sebagaimana yang telah diberitakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam sabda beliau shallallahu alaihi wasallam وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لَيُوشِكَنَّ أَنْ يَنْزِلَ فِيكُمْ ابْنُ مَرْيَمَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَكَمًا مُقْسِطًا، فَيَكْسِرَ الصَّلِيبَ، وَيَقْتُلَ الْخِنْزِيرَ، وَيَضَعَ الْجِزْيَةَ، وَيَفِيضُ الْمَالُ حَتَّى لاَ يَقْبَلَهُ أَحَدٌ. “Demi Dzat Yang jiwaku berada di tangan-Nya Demi Allah, sungguh telah dekat saatnya Isa putra Maryam turun di tengah-tengah kalian sebagai hakim yang adil yang menjalankan syariat ini, ia akan menghancurkan salib, membunuh babi, meletakkan tidak memberlakukan jizyah, dan harta akan melimpah sampai-sampai tidak ada seorangpun yang mau menerimanya.” Muttafaqun Alaihi Wallahu a’lam bish shawab.

pandangan alquran tentang penyaliban nabi isa alaihissalam adalah